Senin, 11 Januari 2010

Bintangku pergi bersama Bayangan sang Bulan.....


“Aku mencintaimu!” teriakku dalam hati
Tapi tak sanggup aku katakan.
Pengecut sepertiku pantas mati, sesakku dalam pikiran yang meronta.

“Aku menyayangimu!” teriakku, kembali dalam hati.
Bukannya kukatakan kepadamu, malah aku berlelah dalam sikapku padamu.

“Aku mau kau membaca dan mengerti sikapku!”
“ Jangan buat aku seperti manusia bodoh!” kecamku padamu, lagi-lagi di dalam hati.
Ughh…..apakah susah bagimu melihatku?

“Bintang…..jadikan aku bulan bagimu!”
“Agar senantiasa aku bisa bersamamu!”
“Sejajar di dalam pergerakan surya!”
“Melintasi orbit di galaksi bersamamu!”
Aaahh….aku lupa…bintang tidak berotasi, dia hanya diam, berpendar, berkelap-kelip…
Sedangkan bulan berotasi…uppss..berevolusi….opsss..whatever….
Aku terus menceracau dalam hati…takut untuk bilang padamu…
Bintaaaaangg…..tolong lihat aku….keluhku….

Aku ingat kau pernah bilang
Kau adalah bintang yang sedang mencari bulan
Agar kau bisa ikut bergerak bersamanya
Aku ingin menjadi bulan itu….
Aku ingin kau ikut bersamaku…
Atau malah aku yang ikut bersamamu..

Aku tersenyum sendiri
Belakangan ini Bintangku sudah jarang menceritakan Bulan
Ada harapan yang tumbuh di sudut kepesimisanku
Bintangku sangat perhatian padaku
Diusapnya kepalaku, dituntunnya aku
Seakan-akan aku adalah harta bernilai baginya
Aku merasa suatu saat bisa menjadi Bulan baru untuknya

“Bintang kecil!”
Eh, ada suara yang memanggilku….
Oooh…itu suara Bintangku…

“Jangan panggil aku Bintang kecil!”
“Aku bukan saudaramu, dan aku bukan adikmu!”
Teriakku lantang…..

Bukan maksudku berkeras pada Bintang
Tapi Bintang harus tahu, aku tidak mau disebut Bintang Kecil
Aku tidak mau menjadi Bintang sepertinya
Karena Bintangku menginginkan Bulan bersamanya
Aku harus menjadi Sang Bulan
Aku ingin dipanggil Bulan olehnya
Bulan yang baru…

“Bintang kecil!”
“Kau melihat apa?!”
“Marah-marah lagi?” tuturnya lembut.
Lembut sekali suaramu Bintangku…

Bintangku, tahukah kamu..
Aku iri pada sang Bulan yang telah merebut hatimu…
Aku ingin Bintangku melihat aku bukan sebagai Bintang Kecil
Namun sebagai Bulan…
Aku akan berubah menjadi Bulan suatu saat…
Untuknya…haruss!!

“Tidak ada apa-apa!”
“Pergi sana kau Bintang…, cari sang Bulan, jangan kau cari aku!”
Pernyataan sama yang sering aku lontarkan kepadanya
Mengandung kata-kata sang Bulan untuk memancing emosinya
Aku ingin tahu apa yang Bintangku rasakan pada Bulannya

“Bintang Kecil….jangan marah padaku….”
“Kau Bintang Kecilku…akan selalu seperti itu…”
“Menemaniku dikala aku merindukan sang Bulan..”
“Temani aku ya Bintang Kecilku…!”
Lembut tanpa terkesan memaksa memang ciri khas Bintangku.

Aku terduduk, diam..
Hening sejenak, mengumpulkan keberanian
Untuk kemudian bertanya padanya….

“Bintang, masih ingat Bulan?!” tanyaku.

“Kenapa kau tanyakan itu Bintang Kecil?” jawabmu terkekek.

“Jangan tertawa, aku hanya ingin tahu…apakah kamu masih mengingat Bulan!” tegasku.

Menghela nafas…
Berat…aku tahu jawabanmu Bintangku

“Yaah…aku masih mengingat Bulan…tapi..dia sudah pergi dan dia tidak membawaku bersamanya…!” Bintangku berkata sambil menunduk.

Aku melihat kekecewaan tersamar di kelam matanya.

“Dan kau akan menunggu Bulan baru?!” Bersamaku?!” aku berkata kembali padanya, dan mencoba memandang matanya, kembali kami bertatapan dan mata bintangku berpijar lembut.

Bintangku berdehem pelan, tersenyum, dan......

“Yeah…kamu tidak keberatan kan Bintang Kecilku?” sahutmu.

Mencoba bernafas teratur…….dalam-dalam, aku berkata lirih:

“Bintang….apakah aku akan selalu menjadi Bintang Kecilmu?!” kataku pelan.

“Hey….pertanyaan yang bodoh!! Tentu saja kau akan selalu menjadi Bintang Kecilku…
“Kamu adikku, penyemangatku, pelipur lara ketika aku menunggu sang Bulan…mana mungkin aku menggantikanmu dengan Bintang Kecil lainnya!” Bintangku mengusap kepalaku…

“Kenapa kau tanyakan itu?!” Adakah yang mengganggu pikiranmu?!” lanjut Bintangku kembali.

“Tapi kau selalu bercerita tentang sang Bulan, sehabis Bulan yang satu, kau gantikan dengan sang Bulan lainnya….apa pernah ada aku dihatimu?!” tanyaku pelan..cenderung lirih malahan. Aku menghindari usapan Bintang berikutnya di kepalaku.

“Tentu saja kau ada dihatiku Bintangku…!” Pertanyaan bodoh ini haruskah perlu di jawab?!” Bintangku menjawab pertanyaanku dengan senyum khasnya. Indah dan berpijar…

“Aku ingin menjadi sang Bulan….Bulanmu Bintang…!”
“Bukan Bintang kecilmu, bukan adikmu, kita bahkan tidak bersaudara!”
“Jadikan aku bulanmu! Bulan yang baru!” teriakku….kali ini aku benar-benar mengatakannya…

Oh Tuhan….
Keluhku dalam hati…
Mohon bilang bisa Bintangku…
Bilang iya….

Hening……
Waktu terasa berhenti…
Aku merasa terlontar….
Gemetaran…

Bintangku memandangku
Menggenggam tanganku
Berbicara pelan seakan takut menyakiti hatiku

“Aku menyayangimu Bintang kecil…”
“Kamu lucu, sinarmu terang, dan aku takut kehilangan bintang kecilku…selalu…!”
Bintangku terdiam, seakan berat untuk mengatakan kalimat selanjutnya.

“Tapi bintang akan tetap selalu menjadi dan kelihatan bintang dimataku, dihatiku, di semua pikiranku…dia tidak akan pernah menjadi sang Bulan…itu hal berbeda Bintang Kecil!”

Aku diam….mencoba mencerna kalimat Bintangku.

“Ta….ta….tapi…aku selalu bisa menemanimu, membuatmu tertawa, mengasihimu..!”
“Dan kau menyayangiku kan? Selalu memperhatikan aku….apa aku salah ingin menjadi Bulanmu?!” teriakku kembali. Rasanya aku sudah mulai kacau…aku ingin Bintangku tahu bahwa aku ingin berubah menjadi Bulan untuknya..Aku menepis genggaman tangan Bintangku. Melotot kepadanya, ah…pasti Bintang terkejut melihat rupaku.

“Tidak bisa bintang kecil…maafkan aku…bintang tetap bintang, dan bulan tetap menjadi bulan…mohon jangan memintaku untuk merubahmu…atau kita akan sama-sama kehilangan!” keluh Bintangku..

“Tidak bisakah kau mencobanya Bintang!”
“Anggap aku bulan…jadikan aku bulanmu, aku janji tidak akan meninggalkanmu!” isakku.

“Maafkan aku bintang kecil, maafkan segala perhatianku kepadamu, bukan maksudku membuatmu berfikiran akan menjadi Bulan untukku, maafkan…!”

Aku tergugu, pilu sekali rasanya…
Mengapa tak kusadari dari awal
Bahwa Bulan akan tetap menjadi Bulan untuk Bintang
Dan aku…hanya akan menjadi Bintang Kecil untuk Bintang

Tapi….
Bukankah aku pernah mendengar suatu cerita
Bahwa percintaan yang dimulai dari persahabatan akan langgeng selamanya
Bahwa kebersamaan akan mengubah rasa biasa menjadi indah yang bernama cinta
Bahwa waktu akan mengubah perasaan seseorang
Bahwa perhatian akan memanen kemanisan

Yang aku lupakan…
Bintangku mencintai Bulan
Selalu mencintai Bulan
Bila Bulan pergi, dia akan mencari Bulan lainnya
Bukan Bulan yang berbentuk Bintang
Bukan Bintang yang akan berubah menjadi Bulan
Hanya Bulan
Sudah dari sananya….
Dia sudah memposisikan aku sebagai Bintang Kecilnya
Seperti seorang kakak ke seorang adik
Seperti seorang teman ke sahabatnya
Seperti seorang saudara ke sanaknya

Ah Bintangku….
Biarkan aku pergi sejenak..
Untuk menjauh dan menyadari bahwa aku hanyalah bintang
Bintang kecil untukmu
Dan Bulankupun sedang menungguku

Suatu saat kita akan bersama lagi Bintangku
Bukan sebagai Bintang dan Bulan
Tapi Bintang dan Bintang Kecil
Yang kedua-duanya mencari Bulan masing-masing

Semoga kita berbahagia Bintangku
Kamu dan aku
Kamu dan Bulan
Aku dan Bulanku















Jumat, 20 November 2009

hi its me Risa

Hallo...

I am a new comer di dunia blogger
Ga tau bisa atau engga memblog or posting tulisan2 yang akan dibaca orang...
Ha ha ha ...let me treat this blog as my diary then..
dont care, whether people read it or not...
just write write..and post it.....

saya suka nulis cerita tentang keseharian saya...
banyak cerita konyol bertebaran di otak saya...dari mulai cerita konyol yang mengenaskan (baca-sedih) sampai cerita yang berbau semeriwing ehem-ehem... (apaan tuh?? hehehe...pikir sendiri doonkk...)

Well...mungkin untuk pertama kali, saya posting tulisan iseng saya yang udah nongol di fesbuk yeeee....
hmmmm....... c u ciao ciao....